Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi
Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi
Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi
Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi
di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772
dan 778 Masehi.
Lalu, apa
hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan
Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada
jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang
komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan
kebenarannya.
Namun, bila
pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu
akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada
di tanah Jawa.
Dalam
bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan
beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra
Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama
Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah
kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin,
tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.
Dalam
Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]:
15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak
yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Di antara
alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur
dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan
kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan,
sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja
hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan
bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai
Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya
merupakan perintah Sulaiman?
Menurut
Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada,
memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah
Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang
tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada
Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa,
serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak
peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
“Dan Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu
dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa
malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu
orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 24.
Kedua,
pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS
Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan
pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan.
Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.
Ketiga, para
jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS
Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur.
Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.
Keempat,
Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]:
20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan
bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah,
kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.
Kelima,
kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada
sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya
berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena
burung tidak mengetahui nama daerah itu. “Jangankan burung, manusia saja ketika
berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya
menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di
Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini
juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.
Keenam, Saba
ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon
yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang
disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana
saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh,
buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah
Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. “Tetapi, mereka berpaling maka Kami
datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun
mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon
Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan,
nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan
nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang,
yang namanya berawalan ‘Su’. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu
Saba melalui burung Hud-hud. “Pergilah kamu dengan membawa suratku ini.” (QS
An-Naml [27]: 2. Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai
bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah
kolam di Candi Ratu Boko.
Kesepuluh,
bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16).
Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana
terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahwa Istana
Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,”
kata Fahmi menegaskan.
Selain
bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang
menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti
terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12),
kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para
pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama
Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti
di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Bagaimana dengan kalian? Hanya Allah yang mengetahuinya.
Wallahu
A’lam…
Sumber :
Beritacelebes.com
Buletinisia (Media Gerakan Mahasiswa)
Buletinisia (Media Gerakan Mahasiswa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar